email us at
[email protected]
call us now

(+62291) 593935

Apakah Syarat Donor Darah ?

Darah dan produk darah memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Ketersedian, keamanan dan kemudahan akses terhadap darah dan produk darah harus dapat dijamin. Terkait dengan hal tersebut, sesuai dengan World Health Assembly (WHA) 63.12 on Availability, safety and quality of blood products, bahwa kemampuan untuk mencukupi kebutuhannya sendiri atas darah dan produk darah (self sufficiency in the supply of blood and blood products) dan jaminan keamanannya merupakan salah satu tujuan pelayanan kesehatan nasional yang penting.

Pengamanan pelayanan transfusi darah harus dilaksanakan pada tiap tahap kegiatan mulai dari pengerahan dan pelestarian pendonor darah, pengambilan dan pelabelan darah pendonor, pencegahan penularan penyakit, pengolahan darah, penyimpanan darah dan pemusnahan darah, pendistribusian darah, penyaluran dan penyerahan darah, serta tindakan medis pemberian darah kepada pasien. Pengamanan pelayanan transfusi darah juga dilakukan pada pelayanan apheresis dan fraksionasi plasma.

Beberapa prosedur standar perlu dilakukan untuk memastikan darah aman untuk diterima. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan untuk menjaga agar pendonor tetap dalam kondisi yang baik setelah mendonorkan darah.

Donor darah merupakan tindakan sukarela untuk membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Darah yang didonorkan akan sangat berarti dalam kondisi darurat seperti operasi, terluka atau sedang dalam kondisi kesehatan tertentu. Umumnya seseorang akan bersedia jika harus menyumbangkan darah, namun sayangnya tidak semua orang dapat melakukan pendonoran darah. Perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan keamanan darah bagi penerima dan kesehatan pendonor tetap baik setelah mendonorkan darah. Berikut beberapa syarat yang harus diketahui untuk bisa menjadi pendonor.

  1. Usia 17-60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orangtua)
  2. Berat badan minimal 45 kg
  3. Temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius
  4. Tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg
  5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit
  6. Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram
  7. Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak 5 kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya 3 bulan
  8. Calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan, seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter

Lebih detail persyaratan umum bisa di baca di Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Trasfusi Darah

Jika seluruh persyaratan diatas  sudah terpenuhi, maka selanjutnya pendonor juga harus memiliki tubuh yang sehat secara jasmani. Kondisi ini dibutuhkan karena darah yang akan diambil akan masuk kedalam tubuh orang lain. Beberapa kondisi kesehatan berikut tidak diperbolehkan untuk menjadi pendonor darah atau Anda tidak bisa berdonor darah bila:

  1. Pernah menderita Hepatitis B
  2. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
  3. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah mendapat transfusi
  4. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah tato/tindik telinga
  5. Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
  6. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah operasi kecil
  7. Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi kecil
  8. Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, stetanus dipteria atau profilaksis
  9. Dalam jangka waktu 2 minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles dan tetanus toxin
  10. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
  11. Dalam jangka waktu 1 minggu sesudah gejala alergi menghilang
  12. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah transplantasi kulit
  13. Sedang hamil dan dalam jangka waktu 6 bulan sesudah persalinan
  14. Sedang menyusui
  15. Ketergantungan obat
  16. Alkoholisme akut dan kronis
  17. Mengidap Sifilis
  18. Menderita Tuberkulosis secara klinis
  19. Menderita epilepsi dan sering kejang
  20. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
  21. Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya thalasemia
  22. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV dan AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks dan pemakai jarum suntik tidak steril)
  23. Pengidap HIV dan AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah

Apakah manfaat jika mendonorkan darah?

Tindakan donor darah yang sesuai dengan prosedur dan standar adalah aman untuk dilakukan. Seluruh alat yang digunakan selalu dalam kondisi steril sehingga tidak ada resiko terjadinya infeksi yang ditularkan melalui darah. Pada orang dewasa, darah yang diambil adalah sekitar 500cc. Dalam kurun waktu 24 jam setelah donor darah, tubuh akan dapat menggantikan cairan yang hilang. Dan setelah beberap minggu, tubuh akan menggantikan sel darah merah yang hilang.

Ini manfaatnya bagi Anda jika melakukan donor darah:

Menjaga kesehatan jantung

Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.

Meningkatkan produksi sel darah merah

Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.

Membantu menurunkan berat badan

Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

Mendapatkan kesehatan psikologis

Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.

Mendeteksi penyakit serius

Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah "rambu peringatan" yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.


Sumber:

Palang Merah Indonesia. (2013, 08 September). Donor Sekarang. Diperoleh 20 Maret 2020 dari: http://http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/donor-darah/donor-sekarang.html?showall=&start=1

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Trasfusi Darah

 
Facebook Google+ Twitter LinkedIn StumbleUpon Reddit

Komentar