email us at
[email protected]
call us now

(+62291) 593935

Diguyur Hujan dan Angin Kencang, 3 Rumah Warga Rusak

Jepara (17/11) Akibat turun hujan deras yang disertai angin kencang, tiga buah rumah rusak di Desa Bulakbaru Kecamatan Kedung Kabupaten  Jepara, Desa Ragulampitan Kecamatan Batealit Kabupaten  Jepara dan Desa Batealit Kecamatan Batealit Kabupaten  Jepara  Jumat (16/11/2018). Peristiwa tak terduga itu dialami Muhammad Nursio warga Desa Bulakbaru Rt 01/01 Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Kejadian terjadi sekitar pukul 17.00 Wib. Kejadian tersebut terjadi disaat pemilik rumah sedang berada diluar rumah karena sedang pergi berobat. Dari kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian matrial diperkirakan mencapai 3 juta rupiah. Kemudian Pengurus PMI Kabupaten Jepara didampingi dengan staff langsung mengirimkan bantuan berupa uang tunai, 1 paket hygen kit dan 2 dos mie instan. Bantuan tersebut diterima langsung oleh korban dengan didampingi oleh Petinggi Bulakbaru Purwoko.

Angin puting beliung - Angin puting beliung bulak baru

Selain di Desa Bulakbaru kejadian yang sama juga menimpa seorang janda bernama Marsitah warga Desa Ragulampitan RT 14 RW 04 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Kejadian ambruknya rumah janda tersebut terjadi pada Jumat 16 Nov 2018 sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat dari kejadian tersebut, rumah janda yang berumur 60 an hanya tinggal dinding kayu yang masih berdiri dan kerugian ditaksir sekitar 15 jt rupiah. Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh kepala desa Ragulampitan, maka Pengurus PMI Kabupaten Jepara didampingi dengan staff langsung mengirimkan bantuan berupa uang tunai, 1 paket hygen kit dan 2 dos mie instan. Bantuan tersebut diterima langsung oleh korban dengan didampingi oleh Petinggi Ragulampitan Maskan dan TKSK Kecamatan Batealit.

Angin puting beliung - Angin puting beliung Ragulampitan

Kejadian yang ketiga menimpa warga desa Batealit RT 18 RW 04 Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara atas nama Noor Afif. Kronologi Kejadian terjadi pada Jum'at 16 Nov 2018 pukul 17.35 WIB terjadi angin kencang sehingga menyebabkan pohon tumbang menimpa rumah, kerugian diperkirakan 5jt rupiah, Tidak terdapat korban jiwa atau luka2. Dari informasi yang diterima oleh PMI maka, Pengurus PMI Kabupaten Jepara didampingi dengan staff langsung mengirimkan bantuan berupa uang tunai, 1 paket hygen kit dan 2 dos mie instan. Bantuan tersebut diterima langsung oleh korban dengan didampingi oleh Petinggi Batealit Ali Asikin dan TKSK Kecamatan Batealit.

Angin puting beliung - Angin puting beliung Batealit

Berdasarkan kejadian bencana pada bulan-bulan ini, Pengurus PMI Kabupaten Jepara bidang Kebencanaan Lulus Suprayitno menyampaikan himbauan bahwa masyarakat diminta waspada akan bahaya angin kencang, memasuki musim pancaroba. Berdasarkan peta kerawanan bencana angin Jepara, kawasan pesisir bagian barat rentan diterpa angin. Berdasarkan pengalaman beberapa waktu yang lalu, wilayah yang rentan terdampak bencana angin kencang berada di Desa Kancilan Kecamatan Kembang, Kemudian sekitar Batealit, Tanggul Tlare, Kecamatan Kedung, kawasan kota Jepara dan Welahan,” kata Pengurus Bidang Kebencanaa Palang Merah Indonesia Kabupaten Jepara".

Belajar dari kasus angin kencang di beberapa daerah, yang merenggut korban jiwa, Lulus meminta warga Jepara untuk meningkatkan kewaspadaan ketika cuaca panas sepanjang hari, kemudian mendung hitam datang. Dirinya mengimbau agar warga tidak berteduh dibawah pohon atau memarkirkan kendaraanya dibawah pohon. “Beberapa steakholder sudah melakukan sosialisasi tentang ciri-ciri akan adanya angin kencang bertiup, meskipun tidak selalu terjadi, alangkah baiknya ketika warga berwaspada. Cirinya adalah ketika ada mendung hitam yang menggelantung kemungkinan akan disertai angin besar,” urainya.
Ia mengatakan, pemerintah kabupaten Jepara sudah melakukan persiapan memasuki musim pancaroba ini. Untuk menghindari musibah pohon roboh, Pemerintah Jepara melalui Dinas Lingkungan Hidup dan steakholder lainnya, untuk melakukan rabas-rabas pohon ataupun pemotongan bilamana dirasa pohon kondisinya dianggap memrihatinkan.

Maka dari kejadian hari ini, masyarakat diharapkan semakin waspada dengan adanya perubahan musim yang mengakibatkan cuaca tidak menentu.

 
Facebook Google+ Twitter LinkedIn StumbleUpon Reddit

Komentar